Saat ini fenomena career hopping atau loncatan karir dalam dunia kerja cukup marak. Career hopping merupakan istilah yang merujuk pada pola berpindah-pindah pekerjaan atau karir dalam waktu relatif singkat. Biasanya disebut career hopping jika seseorang berganti pekerjaan, bidang atau industri secara teratur dalam waktu kurang dari dua tahun.
Banyak alasan yang dilakukan karyawan dalam melakukan career hopping seperti mencari tantangan baru, mencari lingkungan kerja lebih baik atau bahkan gaji dan kenaikan karir. Namun tentunya ada berbagai hal yang menjadikan career hopping ini berimbas negatif pada karyawan. Berikut beberapa risiko jangka panjangnya:
1. Citra Profesional Kurang Baik
Karyawan yang terlalu sering berpindah karir atau pekerjaan akan memiliki citra profesional yang kurang baik. Perekrut dan perusahaan akan melihat riwayat pekerjaan individu yang sering berpindah kerja sebagai tanda ketidakstabilan, kurangnya loyalitas atau ketidakmampuan untuk berkomitmen dalam jangka panjang. Hal ini akan menyulitkanmu untuk mendapatkan pekerjaan di masa depan terutama di perusahaan yang menghargai stabilitas jangka panjang.
2. Sulit Membangun Karir
Jika kamu sering berpindah kerja maka ini akan menghambat kemampuanmu untuk membangun keahlian mendalam dalam suatu bidang. Kamu juga akan kehilangan kesempatan untuk promosi dan pengembangan karir jangka panjang. Jika terlalu sering berpindah pekerjaan, kamu akan kesulitan untuk mendapatkan posisi senior atau mencapai jenjang karier yang stabil.
3. Kurangnya Networking Profesional Yang Solid
Dengan sering berpindah kerja akan menghambat kemampuanmu untuk membangun jaringan networking profesional yang solid dikarenakan hal tersebut membutuhkan waktu. Hal ini akan merugikan karyawan tentunya dikarenakan karir kamu di masa depan sangat ditentukan oleh networking profesional yang kuat.
4. Kurangnya Keamanan Finansial
Pernahkan terpikir olehmu jika setiap kali kamu berpindah kerja, maka kamu akan menghadapi masa transisi atau probation dimana kamu tidak menerima benefit seperti asuransi kesehatan, dana pensiun, cuti berbayar atau THR. Bahkan risiko lebih tinggi lagi bisa kamu alami jika kamu dianggap tidak capable dalam pekerjaan sehingga tidak lulus masa probation. Hal ini tentunya akan sangat merugikan secara finansial karena kamu telah kehilangan pekerjaan tetap sebelumnya.
5. Sulit Berkembang Dalam Karir
Jika perpindahan kerja yang dilakukan tidak memperlihatkan adanya pola peningkatan karir, maka akan menjadi sulit meyakinkan perekrut bahwa kamu adalah orang yang tepat untuk posisi pekerjaan yang kamu ambil di tempat kerja baru.
6. Sulit Membangun Spesialisasi
Sering berpindah kerja, dan terutama perpindahan bidang kerja akan membuat kamu kesulitan membangun spesialisasi pada suatu bidang. Padahal, spesialisasi sangat diperlukan dalam dunia kerja.
Nah tentunya kamu perlu mempertimbangkan berbagai risiko tersebut sebelum memutuskan untuk sering berpindah kerja. Meskipun career hopping dapat memberikan keuntungan dari sisi kenaikan gaji atau jabatan namun penting juga untuk mempertimbangkan tujuan jangka panjang dalam karirmu.
Buat keputusan karier lebih bijak dengan akses informasi tanpa batas. Pakai internet rumah yang cepat dan stabil seperti First Media yang kini jadi XL Satu untuk riset, upskilling, dan tetap terhubung dengan peluang kerja terbaru.
Career hopping itu pilihan, tapi koneksi internet rumah yang stabil itu kebutuhan. Langganan XL Satu sekarang biar karirmu bebas hambatan!