<p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Saat ini istilah anak skena menjadi topik populer di media sosial. Istilah anak skena bukan sekedar penampilan atau tempat nongkrong. Namun merupakan gaya hidup yang dibentuk oleh selera, komunitas dan kebutuhan untuk ekspresi diri yang anti mainstream.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Jika dulu anak skena berarti anak nongkrong di gig musik lokal dengan membawa kamea analog dan koleksi disk musik alternatif, kini gaya hidup skena tetap eksis namun dengan digitalisasi yang menyeluruh dan internet menjadi hal krusial yang membentuknya. Berikut beberapa hal yang buat kamu mengenal anak skena lebih dalam:</p><div class="read-recomendation">      <div class="read-recomendation-divider"></div>      <div class="read-recomendation-content">        <span>Baca Juga:</span>        <a href="/article/6-teknik-relaksasi-untuk-mengelola-stres-dengan-mudah">6 Teknik Relaksasi untuk Mengelola Stres dengan Mudah</a>      </div>    </div><h2 class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify"><span style="mso-list: Ignore;">1.&nbsp;</span>Musik sebagai Identitas</h2><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Musik merupakan poros utama dalam ekspresi diri anak skena. Namun mereka cenderung memilih genre yang tidak terlalu populer di arus utama seperti musik indie, shoegaze, post-punk revival, bedroom pop hingga musik experimental. Mereka biasanya jadi yang pertama tahu musisi under-the-radar dan nonton gig band lokal jadi agenda wajib. Jangan tanya Spotify Wrapped mereka sudah pasti unik dan gak berisi lagu-lagu yang masuk di Top 50.</p><h2 class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify"><span style="mso-list: Ignore;">2.&nbsp;</span>Fashion Anti Mainstream</h2><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Gaya anak skena itu tidak mengikuti tren fashion apalagi fast fashion yang sedang hype. Mereka melakukan mix &amp; match dan thrifting berbagai baju bekas estetik. Jaket oversize, celana gombrong dan rok lipit menjadi ciri khas outfit anak skena. Motif jadul dengan tote bag unik menjadi bawaan wajib. Mereka juga suka tampil unik dan tidak memakai barang branded. Sepatu favorit mereka biasanya docmart, converse lawas atau sneakers retro.</p><div class="read-recomendation">      <div class="read-recomendation-divider"></div>      <div class="read-recomendation-content">        <span>Baca Juga:</span>        <a href="/article/6-teknik-relaksasi-untuk-mengelola-stres-dengan-mudah">6 Teknik Relaksasi untuk Mengelola Stres dengan Mudah</a>      </div>    </div><h2 class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify"><span style="mso-list: Ignore;">3.&nbsp;</span>Konten Media Sosial Dengan Tone Khas</h2><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Anak skena menyukai estetika visual dengan ambience khas dan itu dituangkan dalam feed IG atau video TikTok mereka. Biasanya filter vintage, grainy, foto candid atau blur artistik menjadi andalan mereka. Mereka menyukai kesan natural walaupun tetap memiliki konsep. Kamera film, camcorder atau digital pocket tahun 2000-an menjadi barang yang wajib punya.</p><h2 class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify"><span style="mso-list: Ignore;">4.&nbsp;</span>Ngobrolin Musik dan Film Lebih Dalam</h2><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Saat nongkrong mereka suka ngobrol membahas film indie dan teori sosial. Mereka bisa ngopi sambil berdebat soal lirik lagu dan filosofinya. Mereka juga menghindari obrolan mainstream dan lebih suka berdiskusi mengenai sesuatu dengan lebih dalam.</p><h2 class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify"><span style="mso-list: Ignore;">5.&nbsp;</span>Aktif di Dunia Digital Alternatif</h2><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Walaupun anak skena terkesan jadul namun di era digital mereka tetaplah anak internet. Mereka punya playlist publik dan bandcamp, mereka juga buat konten estetik berisi daily vlog namun tetap dengan ciri khas tersendiri.</p><h2 class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify"><span style="mso-list: Ignore;">6.&nbsp;</span>SoundCloud Panggung Awal Musik Skena Digital</h2><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Sebelum musik-musik indie dan underground masuk playlist Spotify, SoundCloud jadi rumah bagi musisi skena yang belum atau enggan&nbsp;masuk label besar.&nbsp;Musik mereka tumbuh secara organik dari komunitas ke komunitas. Citarasa musik anak skena terbentuk bukan dari top 40 chart namun dari eksplorasi digital.</p><h2 class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify"><span style="mso-list: Ignore;">7.&nbsp;</span>Anak Skena Viral Karena TikTok</h2><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Jika dulu anak skena anti viral. Tapi sekarang, TikTok justru membantu musik skena makin dikenal luas.&nbsp;Seperti misalnya lagu underground yang tiba-tiba viral karena dipakai di TikTok seperti shoegaze dan post-punk revival. Anak skena juga menginspirasi dari mulai fashion thrift sampai tone video vintage.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Internet membuka akses anak skena ke referensi global dari Jepang, Inggris sampai Islandia. Saat ini anak skena lokal bisa tahu band underground Eropa sebelum jadi tren. Mulai dari platform musik sampai media sosial, anak skena sekarang memadukan selera alternatif dengan kecepatan informasi digital. Skena bisa tetap edgy walaupun ditopang algoritma.</p><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">Internet yang kencang menjadikan musik dan lifestyle bisa tanpa batas. Provider internet berkecepatan tinggi seperti First Media yang kini menjadi XL Satu membuat apapun preferensi musik dan lifestylemu bisa lintas batas.<a title="Promo Berlangganan XL Satu" href="https://www.firstmedia.com/get/packages/online/internetan-tanpa-kuota-nonton-sepuasnya"> Pilih langganan XL Satu untuk berbagai referensi informasi digital yang tanpa batas!</a></p><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">&nbsp;</p><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">&nbsp;</p><p class="MsoNormal" style="text-align: left;" align="justify">&nbsp;</p>

Lifestyle

<p>Ilustrasi Internet dan Anak Skena dari SoundCloud ke TikTok</p>

Dari SoundCloud ke TikTok: Internet dan Anak Skena

Artikel Terkait

5 Hal yang Bikin Nagih, Nomor Terakhir Bikin Geleng Kepala!

Slow Living dan Dampaknya Pada Kualitas Hidup

5 Rekomendasi Perpustakaan Estetik di Jakarta

Sales Center

1500 290 (PSTN)

Customer Service

1500 595 (PSTN)

Quick Links

Our Products

Special Deals

What's On

Support

My First Media