Teknologi internet saat ini juga merambah layanan keuangan atau perbankan. Dalam beberapa tahun belakangan, sebagian besar bank di Indonesia memusatkan strategi digitalnya pada mobile banking. Hingga pada tahun 2018, survei PwC mencatatkan bahwa pada tahun itu, sepertiga masyarakat Indonesia bertransaksi melalui platform online (mobile dan internet banking). Dibandingkan datang langsung ke kantor cabang, nasabah saat ini lebih mengandalkan kepraktisan aktivitas perbankan melalui mobile atau internet banking yang dapat membuka layanan hingga 24 jam setiap harinya. Akan tetapi, penggunaan teknologi fintech (financial technology) seperti ini tentu bukan tanpa resiko. Ketika terjadinya crash atau layanan yang tiba-tiba terputus (offline), segala transaksi/kegiatan perbankan lain yang dilakukan nasabah menjadi terganggu. Salah satu hal yang bisa mengganggu jalannya aktivitas banking online adalah DDoS (Distributed Denial of Service). DDoS merupakan kejahatan siber yang digemari para hacker untuk meretas operasional layanan perbankan. 
 
Serangan ini dilakukan dengan cara membanjiri jaringan perbankan dengan data-data dari komputer atau perangkat yang telah dikendalikan sehingga nasabah tidak bisa melakukan transaksi apapun baik via telepon seluler atau web. Alhasil, ketika kepuasan pelanggan menurun, hal ini akan sangat merugikan pihak bank bahkan bisa mengakibatkan pindahnya nasabah ke tangan kompetitor. Guna menanggulangi permasalahan ini, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh lembaga-lembaga keuangan. Salah satunya dengan menggunakan perangkat anti-DDoS yang bisa memberikan layanan pencegahan dan perlindungan terhadap serangan siber tersebut, terutama yang membanjiri jaringan dengan traffic. Selain itu, perusahaan juga perlu memiliki protokol penyelamatan standar jika terjadi serangan kejahatan siber atau memiliki sistem pendeteksi serangan DDoS sehingga masalah bisa segera diatasi dengan cepat tanpa mengganggu aktivitas banking online. 
 
<a href="https://linknet.id/#getafreequote" target="_blank">Link Net</a> menyediakan layanan terintegrasi yang dapat membantu memberikan proteksi kepada perbankan dari ancaman siber, terutama DDoS. Telah dipercaya lebih dari 20 tahun, <a href="https://linknet.id/#getafreequote" target="_blank">Link Net </a>terbukti memberikan layanan konektivitas perbankan/keuangan yang handal. Dengan mengutamakan kecepatan akses yang konsisten, transfer-transfer data penting nasabah pun tetap aman dengan defensi 24 jam sehari.

&nbsp;

Technews

Link Net menyediakan layanan terintegrasi yang dapat membantu memberikan proteksi kepada perbankan dari ancaman siber, terutama DDoS. Telah dipercaya lebih dari 20 tahun, Link Net terbukti memberikan layanan konektivitas perbankan/keuangan yang andal.

Perkuat Proteksi Layanan Fintech dari Ancaman Kejahatan Siber

Artikel Terkait

Deretan 3 Merk Mobil yang Akan Meluncurkan produk terbaru di Indonesia di Akhir 2021

Cerabyte, Revolusi Penyimpanan Data di Kaca

Yimr, Ransomware Canggih Yang Berbahaya

Sales Center

1500 290 (PSTN)

Customer Service

1500 595 (PSTN)

What's On

Support